Salah satu Organisasi terbesar tingkat Pascasarjana Universitas Gadjah Mada akan melakukan Regenerasi Kepemimpinan. Musyawarah Besar (Mubes) Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) Universitas Gadjah Mada (UGM) di hari pertama berlangsung di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Acara sendiri berlangsung selama 3 hari dimana Kegiatan hari pertama diawali dengan Stadium General bertema “Rekonseptualisasi Nilai-Nilai Juang Kepahlawanan dalam Bingkai Kepemudaan dan Kepemimpinan”. Momentum kepahlawanan ini dimanfaatkan sebagai langkah awal membangun semangat untuk melanjutkan perjuangan kepengurusan HMP yang lebih baik ke depan. Hari kedua dan ketiga akan diisi dengan agenda sidang pleno yang membahas terkait AD ART, GBHO dan diakhiri dengan pemilihan ketua Umum HMP UGM periode 2018.
Acara Pembukaan berlangsung sangat meriah yang dihadiri oleh 156 Delegasi Prodi, Delgasi UKM, Undangan dan Ratusan Mahasiswa se Pascasarjana UGM. Ketua Panitia, Fridrik Makanlehi menyampaikan bahwa Agenda ini dilaksanakan sekaligus dalam rangka memperingati hari Pahlawan 2017. Dalam kesempatan yang lain Ketua Umum HMP, M. Takbir Malliongi M.Pd. M.Phill menyatakan dalam sambutannya bahwa HMP memiliki peran strategis dalam melahirkan ribuan calon pemimpin muda masa depan karena UGM merupakan satu-satunya kampus yang memiliki Representasi Infografis Mahasiswa yang sangat lengkap dimana ribuan mahasiswa Pascasarjana melanjutkan kuliah di kampus tercinta ini.
Acara Musyawarah Besar HMP XI dibuka secara langsung oleh Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D. Dalam sambutannya Beliau berpesan kepada mahasiswa pascasarjana agar dapat menyeimbangkan kegiatan-kegiatan perkuliahan dengan kegiatan Softskill. Salah satunya yaitu dengan cara aktiv dalam kegiatan organisasi. Namun beliau senantiasa menekankan bahwa meskupun aktiv di organisas, Mahasiswa juga tetap harus memperkuat Prestasi Akademiknya, karena beliau meyakini bahwa Pemimpin-pemimpin sukses di masa depan adalah mahasiswa yang dulunya juga Aktiv di organisasi dan memiliki Prestasi Akademik yang mempuni. Kemeriahan acara semakin terwarnai dengan penampilan sebuah tarian yang begitu memukau oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Seni UGM.
Adapu Stadium General sendiri diisi oleh 2 orang Tokoh yang sudah tidak asing dikalangan akademisi. Beliau yaitu Prof. Dr. Inu Kencana Syafiie, M.Si. yang merupakan Rektor Universitas Pandanaran Semarang 2010-2014. Beliau menyampaikan bahwa “Kita boleh berkata benar tetapi orang lain belum tentu salah, kita tidak boleh berlagak pintar, terima saja dulu kemudian diolah dan dipahami. Moral, ilmu, dan seni merupakan satu kesatuan yang seharusnya dimiliki seseorang dalam menjalani hidup. Karena ilmu membedakan antara benar salah, sedangkan moral membedakan antara baik dan buruk, dan seni yang menyempurnakan antara ilmu dan moral. Jadilah orang besar, seharusnya orang yang berperilaku baik dan indah yang memegang kekuasaan. Jangan takut ketika dipecat oleh manusia, selama bukan Allah yang memecat.” Ujar beliau dalam pemaparan materinya yang membuat ruangan Auditorium bergemuruh.
Hadir dalam pemaparan kedua yaitu I Made Andi Arsana, ST., M.E., Ph.D. selaku Delegasi Indonesia di PBB dalam bidang Kemaritiman Dunia. Beliau Menyampaikan bahwa Indoesia berperan penuh dalam penentuan hukum laut internasional oleh Bapak Djuanda di PBB pada tahun 1982. Namun, bagaimana peran generasi saat ini? Maka di HMP inilah tantangannya. Beliau berharap bahwa HMP mampu melahirkan Djuanda-Djuanda masa depan yang luar biasa.
Kemeriahan acara hari kedua dan ketiga juga tak jauh berbeda dari agenda hari pertama dimana Dinamika pencalonanan lintas Prodi dan poros yang terbentuk ikut memeriahkan jalannya acara. Banyak poros kekuatan mahasiswa yang terbentuk dengan menampilkan calon-calon terbaiknya. Dimana pada akhirnya Ada 3 bakal calon kuat yang diusung oleh peserta penuh musyawarah besar. Zaidan Zikri Malem dari program studi Geografi, Abdi Rahman Harahap dari program studi Hukum Kenegaraan dan Azzuhfi Ilan Tinasar dari program studi Ilmu Lingkungan. Dari 3 kandidat bakal calon yang diusung, salah satu bakal calon yakni Azzuhfi Ilan Tinasar tidak dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya dikarenakan mengundurkan diri dari daftar calon. Sehingga tersisa 2 calon kuat yaitu Zaidan Zikri Malem dan Abdi Rahmad Harahap yang bersaing secara Head to Head untuk memperebutkan 65 suara sah dari perwakilan prodi yang ada. Setelah melewati proses pemilihan yang cukup alot dan menegangkan, terpilihlah saudara Zaidan Zikri Malem dari program studi Geografi sebagai nahkoda baru HMP UGM periode 2018, dengan perolehan suara sebanyak 36 suara dan disusul oleh Abdi Rahmad Harahap dengan jumlah suara sebanyak 28 suara.
Rangkaian terakhir dari prosesi musyawarah besar HMP UGM XI adalah serah terima jabatan secara simbolis dari ketua HMP 2017 kepada ketua HMP terpilih ditandai dengan penyerahan hasil-hasil sidang dan disaksikan oleh seluruh peserta dan presidium sidang. Ditutup dengan pesan dari ketua umum demisioner,
“Setiap pertemuan ada perpisahan, kami hadir dengan cinta dan pergi dengan cinta. Kutitip HMP di pundakmu, jadikan HMP jaya !”
Disambung dengan sepatah kata dari ketua umum terpilih,
“Terima kasih atas amanah yang telah dipercayakan kepada saya, tetap berjuang, dan kita menjadikan HMP milik semua mahasiswa pascasarjana. Jalankan amanah bersama-sama, berakhir bahagia dan penuh cinta”.