Kontribusi Perempuan dalam Membentuk Generasi Berbudaya

Keberadaan perempuan dan eksistensinya hampir selalu menjadi isu di era modern. Beberapa isu yang diangkat seringkali menjadikan kehadiran perempuan mendapat diskriminasi dalam suatu budaya tertentu, padahal perjalanan perjuangan bangsa Indonesia tidak lepas dari eksistensi kaum perempuan yang juga turut berpartisipasi dan memberikan sumbangan dalam membentuk bangsa yang berdaulat. Keterlibatan perempuan pada sejumlah posisi penting dalam negara ikut memberi keragaman model kepemimpinan. Disamping sebagai pemimpin dalam satu kelompok, mereka juga ikut dalam perlemen sebagai perwakilan perempuan dalam perencanaan pembangunan bangsa. Bangsa Indonesia memiliki budaya yang sangat mengapresiasikan perempuan, sehingga dapat menjadi poros yang seimbang dalam kehidupan sosial, politik dan ekonomi.

Berangkat dari kesadaran tersebut,  Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) Bidang Agama dan Budaya (Maya) serta Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) mengadakan seminar Nasional Perempuan Dan Budaya dengan tema Kontribusi Perempuan Dalam Membentuk Generasi
Berbudaya. Seminar ini dilaksanakan pada Sabtu, 20 Oktober 2018 di Gedung Poerbatjaraka Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Kegiatan seminar dalam bentuk talkshow panel ini dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta. Hadir sebagai narasumber adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, M.A yang diwakili oleh Asisten Deputi Bidang Partisipasi lembaga Profesi dan Dunia Usaha Kementrian PPPA, Sri Prihatini Lestari , Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc,, Ph.D, dan Wakil Ketua Komnas Perempuan, Dr. Budi Wahyuni, MM., MA.

Dalam seminar tersebut, Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, M.A lewat pidatonya yang disampaikan oleh Asisten Deputi Bidang Partisipasi lembaga Profesi dan
Dunia Usaha Kementrian PPPA, Sri Prihatini Lestari mengkoreksi pandangan masyarakat secara umum tentang paham feminisme dan merekonstruksi maskulinitas. Kajian menarik lain dari Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc,, Ph.D membahas tentang kiprah perempuan dalam membangun peradaban bangsa. Sementara itu, Dr. Budi Wahyuni, MM., MA mendiskusikan tentang Peran Perempuan di Era Post-Modern seperti membahas kondisi perempuan Indonesia dengan pergeseran tradisi dan budaya yang cenderung mengkerdilkan perempuan serta bagaimana peran negara di dalamnya.

Tujuan dari pelaksanaan seminar ini menurut panitia dari Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) adalah untuk meningkatkan kesadaran perempuan ditengah tantangan
budaya global dan modernisasi. Harapannya, kajian dalam seminar ini tidak hanya dapat menginspirasi perempuan dalam mengaktualisasikan potensi diri di era post-modernisasi namun juga mampu menjalankan peran-perannya sebagaimana yang difitrahkan Tuhan Yang Maha Esa.

Tags: HMP UGM

Leave A Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Accessibility Toolbar