Pos oleh :

hmp.pasca

Silaturahmi Akbar Pascasarjana UGM 2025 dan Pelantikan Pengurus HMP UGM 2024/2025 Sukses Digelar Meriah

/*! elementor - v3.15.0 - 20-08-2023 */ .elementor-widget-text-editor.elementor-drop-cap-view-stacked .elementor-drop-cap{background-color:#69727d;color:#fff}.elementor-widget-text-editor.elementor-drop-cap-view-framed .elementor-drop-cap{color:#69727d;border:3px solid;background-color:transparent}.elementor-widget-text-editor:not(.elementor-drop-cap-view-default) .elementor-drop-cap{margin-top:8px}.elementor-widget-text-editor:not(.elementor-drop-cap-view-default) .elementor-drop-cap-letter{width:1em;height:1em}.elementor-widget-text-editor .elementor-drop-cap{float:left;text-align:center;line-height:1;font-size:50px}.elementor-widget-text-editor .elementor-drop-cap-letter{display:inline-block}

Yogyakarta, 10 Mei 2025 – Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) sukses menyelenggarakan kegiatan “Silaturahmi Akbar Pascasarjana UGM 2025” yang dirangkaikan dengan “Pelantikan Pengurus HMP UGM Periode 2025”. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Biologi Tropika, Fakultas Biologi UGM, pada hari Sabtu, 10 Mei 2025, dan berlangsung dengan khidmat serta penuh semangat kebersamaan.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pengurus HMP UGM, perwakilan Himpunan Mahasiswa (HM) dan Keluarga Mahasiswa (KM) dari berbagai program studi pascasarjana di lingkungan UGM, serta mahasiswa pascasarjana UGM lainnya. Acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar mahasiswa pascasarjana UGM, memperkenalkan struktur dan program kerja HMP UGM, serta secara resmi melantik kepengurusan baru untuk periode 2025. read more

Menyiapkan Generasi Emas 2045: Diskusi Publik Tentang Inovasi dan Pendidikan Berkualitas

 Yogyakarta, 6 Mei 2025 – Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM bersama Forum Mahasiswa Muhammadiyah Pascasarjana UGM-UNY menggelar diskusi publik bertajuk “Pendidikan dan Inovasi: Menyiapkan Generasi Emas 2045 ,Tantangan dan Solusi menyiapkan SDM Unggul Sejak Dini” pada Selasa (6/5) di Ruang Sidang Persatuan Fakultas Filsafat UGM. Kegiatan ini membahas tantangan dan solusi dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul sejak dini.

Hadir sebagai pembicara Irsyad Zamjani, Ph.D., Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikdasmen RI, dan Agustina Kustulasari, S.Pd., M.A., dosen Manajemen dan Kebijakan Publik UGM. Diskusi dimoderatori oleh Alivia Zahra Widayanto, mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UGM. read more

Buka Bersama Akbar & Penyaluran Donasi HMP UGM 2025

Yogyakarta, 15 Maret 2025 – Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) sukses menggelar acara BUKBER AKBAR & PENYALURAN DONASI sebagai bagian dari rangkaian program RAMADHAN SERIES 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bidang Aksi Sosial (AKSOS) HMP UGM 2025 dengan kolaborasi dari seluruh bidang dan departemen HMP UGM, bertempat di Yayasan Sayap Ibu 2, Yogyakarta. Acara yang berlangsung penuh kehangatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi serta berbagi kebahagiaan dengan anak-anak di Yayasan Sayap Ibu 2. Dengan tema kebersamaan dan kepedulian sosial, kegiatan ini mencerminkan semangat mahasiswa pascasarjana UGM dalam menjalankan nilai-nilai kemanusiaan dan pengabdian masyarakat. read more

HMP UGM Kabinet Kolaborasi Inovasi Sukses Gelar Upgrading dan Rapat Kerja 2025

Yogyakarta, 24 Februari 2025 – Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) Kabinet Kolaborasi Inovasi telah sukses menggelar kegiatan Upgrading dan Rapat Kerja pada 22-23 Februari 2025 di Auditorium MMA Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kepengurusan serta menyusun strategi dan program kerja dalam satu periode kepengurusan ke depan. Seluruh peserta yang hadir merupakan anggota kepengurusan HMP UGM yang berkomitmen untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh dedikasi. read more

Pra-Raker HMP UGM 2025 Kabinet Kolaborasi Inovasi

Pada tanggal 19-20 Desember 2024, Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) sukses mengadakan Pra-Rapat Kerja (Pra-Raker) di Ruang 209 Gedung BA Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis untuk merancang dan mematangkan program kerja seluruh Departemen dan Bidang di bawah Kabinet Kolaborasi Inovasi HMP UGM periode 2025.

Pra-Raker dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Departemen dari delapan departemen, serta para ketua bidang yang mewakili sembilan bidang di bawah naungan HMP UGM. Agenda utama Pra-Raker adalah penyampaian dan pembahasan usulan program kerja dari setiap departemen dan bidang, dengan tujuan menciptakan sinergi dalam pelaksanaan kegiatan selama satu periode ke depan. Dalam sambutannya, Irham Dani, S.S., Ketua HMP UGM 2025, menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas departemen dan bidang untuk mendukung visi kabinet, yaitu “Bergerak Bersama, Berkarya Luar Biasa.”  read more

Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM 2024

Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah sukses melaksanakan kegiatan pelantikan pengurus HMP UGM 2024 Kabinet Harmoni. Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Sinergitas Pengurus HMP UGM Demi Tercapainya Harmonisasi Antar Lembaga”.

Pelantikan dilaksanakan pada Senin (17/2) lalu di Auditorium Lantai 5, Gedung Pascasarjana UGM. Ketua terpilih beserta jajaran pengurus HMP UGM lainnya dilantik oleh Direktorat Kemahasiswaan UGM yang diwakili oleh Ibu Desi Yulianti, S.E., M.Acc. Proses serah terima jabatan dilakukan secara simbolis dilakukan dari Al Firqan Anshari, S.K.M selaku ketua umum HMP UGM 2023 sebelumnya kepada apt. Muhammad Erick Mutaqin, S.Farm selaku ketua umum terpilih HMP UGM 2024. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi perjalanan organisasi untuk menandai kepengurusan HMP UGM yang baru. read more

Seminar Nasional HMP UGM 2019

“Pada tanggal 26 Agustus 2019 Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menyerukan rencana perpindahan ibu kota dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan yaitu di Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini sebagai upaya menanggulangi berbagai macam permasalahan yang disebabkan terbatasnya daya dukung lahan ibu kota saat ini karena pertumbuhan di berbagai sektor yang semakin pesat. Mengusung konsep smart city, pembangunan ibu kota baru menjadi sebuah tantangan terutama bagi Indonesia yang masih berada dalam badai Revolusi Industri 4.0 dan SDGs.” read more

Pelecehan Seksual: Masihkah Kita Abai?

Oleh Dinar Wulandari

“Salah satu perjuangan Komnas Perempuan untuk melindungi para perempuan Indonesia adalah dengan memperjuangkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Akan tetapi dalam perjalanannya, ternyata tidak sedikit pihak-pihak yang tidak mendukung disahkannya RUU PKS ini.”

Pada Selasa, 30 April 2019, bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) HMP UGM menyelenggarakan kegiatan sharing session yang merupakan salah satu kegiatan dari program kerja Aksi Cinta Anak dan Perempuan. Sharing session kali ini membahas isu-isu perempuan mengenai “Pelecehan Seksual: Masihkah Kita Abai?” dengan pembicara Bapak Sisparyadi, S.Sos dari Pusat Studi Wanita UGM.

Kekerasan seksual masih marak terjadi di Indonesia. Menurut data dari Komnas Perempuan (2018), kekerasan seksual menempati urutan kedua kasus kekerasan terbanyak setelah kasus kekerasan fisik, yakni sebanyak 2.979 kasus. Jumlah kasus tersebut belum termasuk kasus-kasus di lapangan yang belum terlaporkan. Kekerasan seksual memiliki beragam bentuk, diantaranya: (a) perkosaan; (b) perdagangan perempuan untuk tujuan seksual; (c) pelecehan seksual; (d) penyiksaan seksual; (e) eksploitasi seksual; (f) perbudakan seksual; (g) intimidasi/serangan bernuansa seksual, termasuk ancaman/percobaan perkosaan; (h) kontrol seksual, termasuk pemaksaan busana dan kriminalisasi perempuan lewat aturan diskriminatif beralasan moralitas dan agama; (i) pemaksaan aborsi; (j) penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual; (k) pemaksaan perkawinan, termasuk kawin paksa dan kawin gantung; (l) prostitusi paksa; (m) pemaksaan kehamilan; (n) praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau mendiskriminasi perempuan.

Hingga saat ini belum ada undang-undang yang mengatur secara menyeluruh mengenai penegakan hukum bagi beragam jenis kasus kekerasan seksual. Undang-Undang Perlindungan Anak hanya mengatur mengenai eksploitasi seksual dan persetubuhan yang dilakukan terhadap anak, sedangkan KUHP hanya mengatur mengenai kasus perkosaan. Padahal, kekerasan seksual dapat terjadi pada siapa pun di segala kelompok usia, oleh siapa pun dan dimana pun. Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU-PKS) disusun guna memberikan intervensi secara menyeluruh terhadap beragam jenis kasus tersebut, baik dari aspek korban maupun pelaku. Namun, masih terdapat pro dan kontra dari masyarakat mengenai adanya RUU-PKS, yang menyebabkan lambatnya pembahasan dan pengesahan RUU-PKS.

Perlu disadari bahwa menurunnya angka kekerasan terletak di antara keseimbangan antara undang-undang dan edukasi terhadap masyarakat. Pencegahan terhadap kasus kekerasan seksual dapat dimulai dengan melakukan pencegahan kekerasan berbasis gender. Kekerasan berbasis gender merupakan cikal bakal dari terjadinya kekerasan seksual. Kekerasan berbasis gender adalah segala bentuk kekerasan yang memiliki atensi ketimpangan antara salah satu gender baik dalam rangka merendahkan, memarginalkan, isolasi dan lain sebagainya. Sedangkan kekerasan seksual adalah kekerasan berbasis gender dengan catatan memiliki atensi relasi antara dua gender yaitu laki-laki dan perempuan.

Pencegahan terhadap kekerasan berbasis gender dimulai dengan merubah pola pikir masyarakat mengenai konsep gender. Berikut konsep-konsep yang perlu ditanamkan:

  1. Norma yang ada di masyarakat untuk tidak membeda bedakan sesuatu berdasarkan gender.
  2. Kecakapan mengenai pengetahuan seksual dan lain sebagainya.
  3. Edukasi bagaimana menghindari kekerasan seksual.
  4. Edukasi sikap baik perempuan maupun lelaki terhadap lawan jenis dimulai sejak anak anak.
  5. Edukasi masyarakat agar masyarakat memiliki sifat responsif terhadap kekerasan yang terjadi di masyarakat.

Dari hasil pemaparan dan diskusi diperoleh kesimpulan bahwa intervensi sebaiknya tidak hanya berfokus kepada pelaku, tetapi juga upaya pemulihan kondisi psikologis korban. Selain itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan menanamkan budaya pro kesetaraan gender, sehingga tidak terjadi ketimpangan gender yang berisiko menyebabkan pelecehan seksual.
Kekerasan seksual, kasus dimana korban yang harus menanggung malu, bukan pelaku“

Dinar W read more

R.A. Kartini: Kemandirian Dan Keberanian Perempuan Indonesia Masa Kini

Oleh Nevia Yulfa Fadhlika | @neviayulfa

Raden Ajeng Kartini adalah perempuan yang lahir di Jepara, 21 April 1879 (Wikipedia.org). R.A. Kartini merupakan seorang tokoh Jawa dan Pahlawan serta dianggap sebagai pahlawan kesetaraan gender, sehingga setiap 21 April diperingati Hari Kartini.Bukan hanya itu saja, Kartini dianggap sebagai perempuan terdidik dan pelopor emansipasi wanita Indonesia. Dulu pada masanya, perempuan hanya diperbolehkan tinggal dirumah untuk memasak, menjahit, dan melayani suami. Kartini dulu menginginkan untuk melamjutkam pendidikan ke Belanda, karena menurutnya seorang perempuan tetap harus memiliki hak yang sama dengan pria terhadap pendidikan. Sebagai perempuan jawa, Kartini memiliki keberanian untuk melawan tradisi yang sebenarnya membatasi para perempuan untuk diseterakan gendernya oleh kaum laki-laki. Sampai saat ini, Kartini menjadi inspirasi bagi para perempuan di Indonesia dan di Dunia.

Kemandirian dan keberanian yang ada pada jiwa Kartini, menjadikan inspirasi bagi para perempuan Indonesia untuk menjadi wanita yang lebih mandiri dan berani dalam menghadapi kejamnya dunia. Berikut ini merupakan wanita-wanita yang disebut wanita masa kini:

  1. Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019. Sejak dilantik hingga kini, Susi Pudjiastuti tidak lepas dari pemberitaan. Menurut (Foreignpolicy.com) “Susi Pudjiastuti berkomitmen untuk meregenerasi stok ikan dalam negeri dengan mengakumulasikan kekuatan penggemar dan musuhnya. Dia tidak segan untuk menakut-nakuti, Susi dikenal karena berani meledakkan kapal yang ditangkap karena menangkap ikan secara illegal diperairan territorial Indonesia. Pendekatan ini dinilai tepat karena terbukti menurunkan angka perburuan liar. Tapi disisi lain langkahnya ini menimbulkan ketegangan diplomatic dengan china”. Berdasarkan kutipan diatas diketahui bahwa Susi Pudjiastuti telah menenggelamkan sebanyak 488 kapal hingga akhir 2018 (Tribunnews.com/Chaerul Umam). Selain itu Susi Pudjiastuti masuk kedalam The BBC 100 Woman, beliau dianggap sebagai sosok yang menginspirasi dan memberikan kontribusi positif (Popbela.com/Niken Ari Prayitno).

  1. Tri Rismaharini

Tri Rismaharini merupakan sosok perempuan yang menjabat sebagai walikota Surabaya pada periode 2010-2015 dan 2016-sekarang.  Kiprahnya sebagai walikota menorehkan banyak prestasi sehingga tidak mengherankan jika beliau memimpin sebagai walikota Surabaya sebanyak dua periode ini. Tri Rismaharini pernah mendapatkan penghargaan Mayor of The Month sebagai walikota terbaik pada Februari 2014 oleh Coty Mayor Foundation dan pernah masuk nominasi 10 wanita paling insporatif 2013 versi Majalah Forbes pada tahun 2013 (jpnn.com/awa). Dengan prestasi yang dihasilkan, dapat menjadikan inspirasi bagi perempuan di Indonesia untuk yakin terhadap mimpi untuk mendapatkan hasil terbaik yang telah dikerjakannya.

  1. Dian Pelangi

Dian Pelangi merupakan sosok perempuan yang berbakat dalam dunia perancangan busana atau fashion designer dalam nuansa muslim. Ditahun kesepuluh karirnya lalu, dian pelangi mencetak prestasi dengan berhasil masuk kedalam 30 daftar generasi muda yang inspriatif dan memiliki pengaruh besar pada lingkungan versi Forbes 2018 (wolipop.com/Silmia Putri). Dian pelangi telah menjadi sumber inspirasi para muslimah dunia, karena berkat karya yang dihasilkan.

Urgensi Advokasi pada Pusat Studi Wanita Unversitas Gadjah Mada

Oleh Catty Ratnasari Sitorus

Pusat Studi Wanita merupakan wadah yang penting dalam memberikan pendidikan dan pelatiahan serta perlindungan berbasis advokasi hususnya terhadap perempuan dan anak serta permasalahan Gender. Menyadari pentingnya wadah perlindungan dan tanggap permasalahan perempuan khususnya di wilayahan Yogyakarta dan pentingnya lembaga riset di tiap Perguruan Tinggi untuk melakukan pengkajian terhadap isu-isu gender, membuka inisiatif Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu universitas bergengsi dan terbaik di Indonesia dengan membentuk pusat studi wanita.

Himpunan Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) telah melakukan kunjungan ke Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada (PSW UGM) dalam rangka mengetahui seputar tugas dan fungsi Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah yang pada prinsipnya berperan penting terhadap kesetaraan dan keadilan gender dalam tataran akademis maupun nonakademis. Dari hasil kunjungan tersebut telah diperoleh informasi seputas sejara berdiri, tugas, fungsi dan kegiatan pusat studi wanita universitas gadjah mada. Pusat Studi Wanita UGM didirikan berdasarkan Surat Keputusan Rektor No UGM/02/UM/01/37 tanggal 1 Maret 1991. PSW UGM sebagai institusi di bawah naungan UGM turut berperan aktif menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Adapun pusat studi wanita universitas gadjah mada pada prinsipnya mengedepankan Riset atau penelitian. Adapun program yang dilakukan yaitu program pendidikan dan pelatihan, program penelitian dan program pengabdian masyarakat. dengan beberapa prioritas kegiatan yaitu :

  • Kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, instansi lain untuk melaksanakan ”Analisis Situasi Gender” tingkat propinsi dan daerah. Dengan tujuan membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi perempuan, laki-laki, anak, remaja dan lansia sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.
  • Kajian gender di sektor publik, domestik, sosial, terutama yang menyangkut perlindungan kerja, kesejahteraan kerja dan keluarga, serta peningkatan produktivitas kerja yang berperspektif gender.
  • Kajian tentang integrasi perempuan dan laki-laki, kepentingan dan aspirasinya di berbagai sektor pembangunan, kerjasama dengan pemerintah daerah dan instansi lainnya.
  • Penyusunan studi kasus tentang upaya meningkatkan kedudukan dan peranan gender dan integrasi dalam perencanaan pembangunan.
  • Kerjasama dengan dunia industri dalam kajian dan pemberdayaan gender.
  • read more

    Accessibility Toolbar