Pos oleh :

hmp.pasca

Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM 2024

/*! elementor - v3.15.0 - 20-08-2023 */ .elementor-widget-text-editor.elementor-drop-cap-view-stacked .elementor-drop-cap{background-color:#69727d;color:#fff}.elementor-widget-text-editor.elementor-drop-cap-view-framed .elementor-drop-cap{color:#69727d;border:3px solid;background-color:transparent}.elementor-widget-text-editor:not(.elementor-drop-cap-view-default) .elementor-drop-cap{margin-top:8px}.elementor-widget-text-editor:not(.elementor-drop-cap-view-default) .elementor-drop-cap-letter{width:1em;height:1em}.elementor-widget-text-editor .elementor-drop-cap{float:left;text-align:center;line-height:1;font-size:50px}.elementor-widget-text-editor .elementor-drop-cap-letter{display:inline-block}

Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah sukses melaksanakan kegiatan pelantikan pengurus HMP UGM 2024 Kabinet Harmoni. Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Sinergitas Pengurus HMP UGM Demi Tercapainya Harmonisasi Antar Lembaga”.

Pelantikan dilaksanakan pada Senin (17/2) lalu di Auditorium Lantai 5, Gedung Pascasarjana UGM. Ketua terpilih beserta jajaran pengurus HMP UGM lainnya dilantik oleh Direktorat Kemahasiswaan UGM yang diwakili oleh Ibu Desi Yulianti, S.E., M.Acc. Proses serah terima jabatan dilakukan secara simbolis dilakukan dari Al Firqan Anshari, S.K.M selaku ketua umum HMP UGM 2023 sebelumnya kepada apt. Muhammad Erick Mutaqin, S.Farm selaku ketua umum terpilih HMP UGM 2024. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi perjalanan organisasi untuk menandai kepengurusan HMP UGM yang baru. read more

Seminar Nasional HMP UGM 2019

“Pada tanggal 26 Agustus 2019 Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menyerukan rencana perpindahan ibu kota dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan yaitu di Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini sebagai upaya menanggulangi berbagai macam permasalahan yang disebabkan terbatasnya daya dukung lahan ibu kota saat ini karena pertumbuhan di berbagai sektor yang semakin pesat. Mengusung konsep smart city, pembangunan ibu kota baru menjadi sebuah tantangan terutama bagi Indonesia yang masih berada dalam badai Revolusi Industri 4.0 dan SDGs.” read more

Pelecehan Seksual: Masihkah Kita Abai?

Oleh Dinar Wulandari

“Salah satu perjuangan Komnas Perempuan untuk melindungi para perempuan Indonesia adalah dengan memperjuangkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Akan tetapi dalam perjalanannya, ternyata tidak sedikit pihak-pihak yang tidak mendukung disahkannya RUU PKS ini.”

Pada Selasa, 30 April 2019, bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) HMP UGM menyelenggarakan kegiatan sharing session yang merupakan salah satu kegiatan dari program kerja Aksi Cinta Anak dan Perempuan. Sharing session kali ini membahas isu-isu perempuan mengenai “Pelecehan Seksual: Masihkah Kita Abai?” dengan pembicara Bapak Sisparyadi, S.Sos dari Pusat Studi Wanita UGM.

Kekerasan seksual masih marak terjadi di Indonesia. Menurut data dari Komnas Perempuan (2018), kekerasan seksual menempati urutan kedua kasus kekerasan terbanyak setelah kasus kekerasan fisik, yakni sebanyak 2.979 kasus. Jumlah kasus tersebut belum termasuk kasus-kasus di lapangan yang belum terlaporkan. Kekerasan seksual memiliki beragam bentuk, diantaranya: (a) perkosaan; (b) perdagangan perempuan untuk tujuan seksual; (c) pelecehan seksual; (d) penyiksaan seksual; (e) eksploitasi seksual; (f) perbudakan seksual; (g) intimidasi/serangan bernuansa seksual, termasuk ancaman/percobaan perkosaan; (h) kontrol seksual, termasuk pemaksaan busana dan kriminalisasi perempuan lewat aturan diskriminatif beralasan moralitas dan agama; (i) pemaksaan aborsi; (j) penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual; (k) pemaksaan perkawinan, termasuk kawin paksa dan kawin gantung; (l) prostitusi paksa; (m) pemaksaan kehamilan; (n) praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau mendiskriminasi perempuan.

Hingga saat ini belum ada undang-undang yang mengatur secara menyeluruh mengenai penegakan hukum bagi beragam jenis kasus kekerasan seksual. Undang-Undang Perlindungan Anak hanya mengatur mengenai eksploitasi seksual dan persetubuhan yang dilakukan terhadap anak, sedangkan KUHP hanya mengatur mengenai kasus perkosaan. Padahal, kekerasan seksual dapat terjadi pada siapa pun di segala kelompok usia, oleh siapa pun dan dimana pun. Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU-PKS) disusun guna memberikan intervensi secara menyeluruh terhadap beragam jenis kasus tersebut, baik dari aspek korban maupun pelaku. Namun, masih terdapat pro dan kontra dari masyarakat mengenai adanya RUU-PKS, yang menyebabkan lambatnya pembahasan dan pengesahan RUU-PKS.

Perlu disadari bahwa menurunnya angka kekerasan terletak di antara keseimbangan antara undang-undang dan edukasi terhadap masyarakat. Pencegahan terhadap kasus kekerasan seksual dapat dimulai dengan melakukan pencegahan kekerasan berbasis gender. Kekerasan berbasis gender merupakan cikal bakal dari terjadinya kekerasan seksual. Kekerasan berbasis gender adalah segala bentuk kekerasan yang memiliki atensi ketimpangan antara salah satu gender baik dalam rangka merendahkan, memarginalkan, isolasi dan lain sebagainya. Sedangkan kekerasan seksual adalah kekerasan berbasis gender dengan catatan memiliki atensi relasi antara dua gender yaitu laki-laki dan perempuan.

Pencegahan terhadap kekerasan berbasis gender dimulai dengan merubah pola pikir masyarakat mengenai konsep gender. Berikut konsep-konsep yang perlu ditanamkan:

  1. Norma yang ada di masyarakat untuk tidak membeda bedakan sesuatu berdasarkan gender.
  2. Kecakapan mengenai pengetahuan seksual dan lain sebagainya.
  3. Edukasi bagaimana menghindari kekerasan seksual.
  4. Edukasi sikap baik perempuan maupun lelaki terhadap lawan jenis dimulai sejak anak anak.
  5. Edukasi masyarakat agar masyarakat memiliki sifat responsif terhadap kekerasan yang terjadi di masyarakat.

Dari hasil pemaparan dan diskusi diperoleh kesimpulan bahwa intervensi sebaiknya tidak hanya berfokus kepada pelaku, tetapi juga upaya pemulihan kondisi psikologis korban. Selain itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan menanamkan budaya pro kesetaraan gender, sehingga tidak terjadi ketimpangan gender yang berisiko menyebabkan pelecehan seksual.
Kekerasan seksual, kasus dimana korban yang harus menanggung malu, bukan pelaku“

Dinar W read more

R.A. Kartini: Kemandirian Dan Keberanian Perempuan Indonesia Masa Kini

Oleh Nevia Yulfa Fadhlika | @neviayulfa

Raden Ajeng Kartini adalah perempuan yang lahir di Jepara, 21 April 1879 (Wikipedia.org). R.A. Kartini merupakan seorang tokoh Jawa dan Pahlawan serta dianggap sebagai pahlawan kesetaraan gender, sehingga setiap 21 April diperingati Hari Kartini.Bukan hanya itu saja, Kartini dianggap sebagai perempuan terdidik dan pelopor emansipasi wanita Indonesia. Dulu pada masanya, perempuan hanya diperbolehkan tinggal dirumah untuk memasak, menjahit, dan melayani suami. Kartini dulu menginginkan untuk melamjutkam pendidikan ke Belanda, karena menurutnya seorang perempuan tetap harus memiliki hak yang sama dengan pria terhadap pendidikan. Sebagai perempuan jawa, Kartini memiliki keberanian untuk melawan tradisi yang sebenarnya membatasi para perempuan untuk diseterakan gendernya oleh kaum laki-laki. Sampai saat ini, Kartini menjadi inspirasi bagi para perempuan di Indonesia dan di Dunia.

Kemandirian dan keberanian yang ada pada jiwa Kartini, menjadikan inspirasi bagi para perempuan Indonesia untuk menjadi wanita yang lebih mandiri dan berani dalam menghadapi kejamnya dunia. Berikut ini merupakan wanita-wanita yang disebut wanita masa kini:

  1. Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019. Sejak dilantik hingga kini, Susi Pudjiastuti tidak lepas dari pemberitaan. Menurut (Foreignpolicy.com) “Susi Pudjiastuti berkomitmen untuk meregenerasi stok ikan dalam negeri dengan mengakumulasikan kekuatan penggemar dan musuhnya. Dia tidak segan untuk menakut-nakuti, Susi dikenal karena berani meledakkan kapal yang ditangkap karena menangkap ikan secara illegal diperairan territorial Indonesia. Pendekatan ini dinilai tepat karena terbukti menurunkan angka perburuan liar. Tapi disisi lain langkahnya ini menimbulkan ketegangan diplomatic dengan china”. Berdasarkan kutipan diatas diketahui bahwa Susi Pudjiastuti telah menenggelamkan sebanyak 488 kapal hingga akhir 2018 (Tribunnews.com/Chaerul Umam). Selain itu Susi Pudjiastuti masuk kedalam The BBC 100 Woman, beliau dianggap sebagai sosok yang menginspirasi dan memberikan kontribusi positif (Popbela.com/Niken Ari Prayitno).

  1. Tri Rismaharini

Tri Rismaharini merupakan sosok perempuan yang menjabat sebagai walikota Surabaya pada periode 2010-2015 dan 2016-sekarang.  Kiprahnya sebagai walikota menorehkan banyak prestasi sehingga tidak mengherankan jika beliau memimpin sebagai walikota Surabaya sebanyak dua periode ini. Tri Rismaharini pernah mendapatkan penghargaan Mayor of The Month sebagai walikota terbaik pada Februari 2014 oleh Coty Mayor Foundation dan pernah masuk nominasi 10 wanita paling insporatif 2013 versi Majalah Forbes pada tahun 2013 (jpnn.com/awa). Dengan prestasi yang dihasilkan, dapat menjadikan inspirasi bagi perempuan di Indonesia untuk yakin terhadap mimpi untuk mendapatkan hasil terbaik yang telah dikerjakannya.

  1. Dian Pelangi

Dian Pelangi merupakan sosok perempuan yang berbakat dalam dunia perancangan busana atau fashion designer dalam nuansa muslim. Ditahun kesepuluh karirnya lalu, dian pelangi mencetak prestasi dengan berhasil masuk kedalam 30 daftar generasi muda yang inspriatif dan memiliki pengaruh besar pada lingkungan versi Forbes 2018 (wolipop.com/Silmia Putri). Dian pelangi telah menjadi sumber inspirasi para muslimah dunia, karena berkat karya yang dihasilkan.

Urgensi Advokasi pada Pusat Studi Wanita Unversitas Gadjah Mada

Oleh Catty Ratnasari Sitorus

Pusat Studi Wanita merupakan wadah yang penting dalam memberikan pendidikan dan pelatiahan serta perlindungan berbasis advokasi hususnya terhadap perempuan dan anak serta permasalahan Gender. Menyadari pentingnya wadah perlindungan dan tanggap permasalahan perempuan khususnya di wilayahan Yogyakarta dan pentingnya lembaga riset di tiap Perguruan Tinggi untuk melakukan pengkajian terhadap isu-isu gender, membuka inisiatif Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu universitas bergengsi dan terbaik di Indonesia dengan membentuk pusat studi wanita.

Himpunan Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) telah melakukan kunjungan ke Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada (PSW UGM) dalam rangka mengetahui seputar tugas dan fungsi Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah yang pada prinsipnya berperan penting terhadap kesetaraan dan keadilan gender dalam tataran akademis maupun nonakademis. Dari hasil kunjungan tersebut telah diperoleh informasi seputas sejara berdiri, tugas, fungsi dan kegiatan pusat studi wanita universitas gadjah mada. Pusat Studi Wanita UGM didirikan berdasarkan Surat Keputusan Rektor No UGM/02/UM/01/37 tanggal 1 Maret 1991. PSW UGM sebagai institusi di bawah naungan UGM turut berperan aktif menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Adapun pusat studi wanita universitas gadjah mada pada prinsipnya mengedepankan Riset atau penelitian. Adapun program yang dilakukan yaitu program pendidikan dan pelatihan, program penelitian dan program pengabdian masyarakat. dengan beberapa prioritas kegiatan yaitu :

  • Kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, instansi lain untuk melaksanakan ”Analisis Situasi Gender” tingkat propinsi dan daerah. Dengan tujuan membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi perempuan, laki-laki, anak, remaja dan lansia sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.
  • Kajian gender di sektor publik, domestik, sosial, terutama yang menyangkut perlindungan kerja, kesejahteraan kerja dan keluarga, serta peningkatan produktivitas kerja yang berperspektif gender.
  • Kajian tentang integrasi perempuan dan laki-laki, kepentingan dan aspirasinya di berbagai sektor pembangunan, kerjasama dengan pemerintah daerah dan instansi lainnya.
  • Penyusunan studi kasus tentang upaya meningkatkan kedudukan dan peranan gender dan integrasi dalam perencanaan pembangunan.
  • Kerjasama dengan dunia industri dalam kajian dan pemberdayaan gender.
  • read more

    Mahasiswa Berwirausaha dengan Berinvestasi di Pasca Store HMP UGM

    Oleh Hendrianto

    Perjalanan mahasiswa sebagai agent of change selalu penuh dengan tantangan mulai dari urusan akademik sampai dengan urusan keuangan yang kala sering disebut sebagai mahasiswa “kere”. Ketergantungan mahasiswa terhadap orang tua adalah sebuah penyakit sosial bahwa seseorang yang sudah menyandang gelar kata “maha” masih mengemis minta kiriman uang untuk bisa bertahan hidup. Seyogyanya mahasiswa sudah bisa mandiri dan berpenghasilan walaupun masih berstatus pelajar, kesadaran ini yang harus dimiliki oleh mahasiswa sebagai agen perubahan. Sebagai subjek perubahan, mahasiwa harus mampu membangun kesadaran dalam dirinya sendiri dalam lingkungan intelektual. Di dalam generasi milenial sekarang ini mengarah pada teknologi komunikasi sangat sulit untuk mencari lapangan kerja yang kiranya bisa dijadikan alternatif oleh mahasiswa perantau agar berpenghasilan dan mandiri, peluang usaha juga semakin sempit menjadi sebuah tantangan bahwa untuk bisa mandiri tidak semudah membalikan telapak tangan. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada melalui Biro Dana dan Usaha dengan melihat tantangan tersebut mencoba memberikan penawaran kepada mahasiswa pascasarjana melalui project PASCASTORE untuk bergabung untuk mendirikan sebuah perusahaan.

    Pasca store merupakan unit usaha HMP UGM sebagai wadah bagi mahasiswa pascasarjana untuk menciptakan peluang bisnis dengan konsep terstruktural yang dapat menopang kebutuhan finansial mahasiswa sehingga bisa mandiri. Pasca store HMP UGM akan memfasilitasi teman teman mahasiswa pascasarjana yang ingin berinvestasi dengan sistem bagi hasil deviden (share profit) dengan jangka waktu yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Pengelolaan usaha dilakukan oleh biro dana dan usaha yang merupakan bagian dari struktur pengurus HMP UGM 2019.  Adapun bidang usaha yang ditawarkan adalah merchandise pascasarjana, konveksi dan percetakan, cafe, dan agen travel.

    Lokasi toko Pascastore berada di Jln. Lembah UGM, Caturtunggal, Kec. Depok Sleman Yogyakarta dimana lokasi tersebut sangat prospektif karena berada didaerah keramaian yang selalu dilewati oleh mahasiswa, selain itu lokasi tersebut merupakan jalan poros dan berada di antara kampus UGM dan kampus UNY. Pada bulan April 2019 pascastore direncanakan sudah beroperasi dan saat ini kami membuka peluang investasi, jika berminat silahkan hubungi : Hendri (085342289245) Ketua Biro Dana dan Usaha HMP UGM sekaligus penanggung jawan pasca store.

    Peran Manajemen Sumber Daya Manusia dan SDM Kesehatan di Sektor Kesehatan

    Oleh Awaludin

    Manajer masa kini dituntut untuk cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang berlangsung cepat. Tingginya dinamika atau cepatnya perubahan di berbagai factor antara lain   kemajuan teknologi yang berlangsung cepat , pengaruh globalisasi, demografi tenaga kerja global yang berubah dan lain-lain terlebih lagi disektor kesehatan karena kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam hal tenaga kesehatan, Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua jenis tenaga kesehatan yang diperlukan. Permasalahan besar tentang SDM adalah inefisiensi dan inefektivitas SDM dalam menanggulangi masalah kesehatan. Walaupun rasio SDM kesehatan telah meningkat, tetapi masih jauh dari target Indonesia Sehat dan variasinya antar daerah masih tajam.

    Melihat masalah kesehatan yang terjadi sekarang, maka seorang manajer dituntut untuk membangun strategi-strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tantangan manajer masa kini adalah merespons perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor lingkungan internal perusahaan menjadi kuat dan kompetitif untuk itu diperlukan strategi manajemen sumber daya manusia dan sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas. Adapun yang menjadi strategi-strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni: strategi manajemen Sumber daya manusia dan strategi sumber daya manusia kesehatan.

    Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Sedangkan   MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing,  memimpin  dan  mengendalikan.  MSDM  juga  dirtikan  sebagai  Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (fungsi manajer) serta pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja (fungsi operasional).

    Manajemen SDM memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :  (a) Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja, dimana Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan  sumber  daya  manusia  dengan  menentukan berbagai  pekerjaan  yang  mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan  lain sebagainya. Ada dua faktor  yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasar tenaga kerja, dan lain sebagainya, (b) Rekrutmen tenaga, dimana Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan SDM oraganisasi. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan dan juga spesifikasi pekerjaan, (c) Seleksi tenaga kerja, dimana Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. (d) Pengembangan dan evaluasi karyawan, diamana Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada, (e) Memberikan kompensasi dan proteksi, dimana kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai.Kompensasi  yang   tidak   sesuai   bisa   menimbulkan   kerugian   pada   organisasi   atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.

    Sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan. Pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara  terpadu  dan  saling  mendukung guna  mencapai derajat  kesehatan masyarakat setinggi- tingginya. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, berpendidikan formal kesehatan atau tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan. Ada 2 bentuk dan cara penyelenggaraan SDM kesehatan, yaitu : (a) tenaga kesehatan, yaitu semua orang yang bekerja secara aktif  dan profesional di bidang kesehatan berpendidikan formal kesehatan atau tidak, yang untuk  jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan. (b)  SDM Kesehatan yaitu tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan dan pelatihan serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan  saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.

    Tujuan SDM Kesehatan, secara khusus bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia kesehatan yang memiliki kompetensi sebagai berikut: (a) Mampu mengembangkan dan memutakhirkan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  di  bidang  promosi  kesehatan  dengan  cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah ilmiahnya disertai dengan ketrampilan penerapannya didalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan, (b) Mampu mengidentifikasi dan merumuskan pemecahan masalah pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan melalui kegiatan penelitian, (c) Mengembangkan/meningkatkan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan kesehatan, merumuskan dan melakukan advokasi program dan kebijakan kesehatan.

     

    Referensi:
    Donni, 2014. Perencanaan dan pengembangan SDM, alfabeta, bandung.
    Kepmenkes No 850/MENKES/SK/V/2000: kebijakan pengembangan tenaga kesehatan tahun 2010. “Pemanfaatan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan” dikutip dari http://www.perpustakaan-depkes. 18 September 2015, 20:00 WIB, Yogyakarta.

    Cegah Stunting itu penting, Cegahlah dengan PANJANG BADAN?

    oleh Sardiman

    Stunting bukan istilah asing lagi di masyarakat kita dan seolah-olah masyarakat kita sudah sangat faham tentang itu. Meskipun demikian stunting masih menjadi topik perhatian di Indonesia sehingga menarik banyak pihak untuk mengulasnya, dan tidak ketinggalan pula menjadi bahan pada saat debat Calon Wakil Presiden pada minggu 17 Maret 2019.

    Terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah stunting ini, angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi yaitu sebesar 30,8 persen dari total jumlah balita (Riskesdas, 2018). Angka tersebut masih jauh dibandingkan dengan standar WHO yaitu 20 persen, walaupun prevalensi di Indonesia sudah mengalami penurunan dari 37,2 persen di tahun 2013. Menurut WHO, Indonesia masuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara tahun 2005-2017.

    Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan balita jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan seusianya. Untuk bayi dibawah usia 12 bulan, tinggi badan disebut panjang badan, karena diukur dalam posisi terlentang atau berbaring. Pemantauan panjang badan ini menjadi penting karena pencegahan stunting sebaiknya dilakukan sedini mungkin yang mana stunting itu sendiri merupakan masalah gizi kronik yang terjadi sejak di dalam kandungan hingga masa awal anak lahir dan biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.

    Kenyataan di masyarakat, masih banyak yang sangat asing dengan istilah panjang badan. Ibu-ibu saat posyandu biasanya hanya menanyakan berat badan bayinya dan sangat jarang sekali kita mendengarkan yang menanyakan tinggi badan apalagi panjang badan bayinya. Kadang-kadang petugas kesehatan juga kurang begitu peduli dengan panjang badan bayi, terutama di daerah-daerah terpencil. Jangankan menyiapkan alat untuk mengukur panjang badan dan tinggi badan, untuk menimbang berat badan bayi saja masih banyak menggunakan timbangan barang yang tentunya keakuratannya tidak sebaik timbangan bayi.

    Coba kita perhatikan poster-poster atau leaflet promosi kesehatan yang dikeluarkan oleh instansi kesehatan tentang pemantauan status gizi bayi, sebagian besar hanya mempromosikan pentingnya penimbangan berat badan. Ditambah lagi pada Kartu Menuju Sehat (KMS) yang notabenenya adalah untuk memantau perkembangan bayi setiap bulannya, tidak disiapkan kolom untuk pemantauan panjang badan atau tinggi badan.

    Bagaimana kita mau menurukan angka stunting di masyarakat ketika kewaspadaan kita terhadap tanda dan gejala tidak baik?. Bagaimana kita bisa mengetahui bayi kita berada pada posisi tinggi badan atau panjang badan sesuai dengan usianya ketika kita tidak rutin mengukur tinggi badan atau panjang badannya?. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus ikut membantu pemerintah mempromosikan pentingnya pengukuran panjang badan kepada masyarakat.

     

     

     

     

     

     

     

    Kartini Masa Kini Tonggak Peradaban Dunia

    Oleh Amalina Nur Arifah | @amalinaf

    Stigma negatif bahwa perempuan dengan kodrat sebagai makhluk lemah kian lama semakin terkikis. Berbicara mengenai kartini masa kini erat kaitannya dengan masalah emansipasi yang sudah digaungkan sejak masa R.A Kartini. Tak sekedar peningkatan dalam aspek pendidikan, tetapi juga aspek lainnya seperti kesehatan dan pekerjaan. Dengan adanya peningkatan dari segi banyak aspek tersebut, wanita dapat melakukan banyak hal untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, hingga negara.

    Ketangguhan dan kehebatan tersebut terefleksikan pada perempuan-perempuan tangguh yang mendapatkan banyak gelar pada bidang pendidikan, pekerjaan yang membutuhkan skill tinggi serta jabatan yang potensial pada pemerintahan. Contohnya seperti Ida Fiqriah seorang pilot penerbangan Garuda Indonesia yang juga dinobatkan sebagai kapten pilot perempuan pertama Garuda Indonesia, Sri Mulyani Menteri Keuangan RI yang juga berhasil memperoleh penghargaan sebagai Menteri Terbaik Dunia dalam ajang World Government Summit di Dubai.

    Kiprah gemilang yang ditorehkan perempuan nyatanya tidak juga berhasil menghilangkan kesenjangan gender yang masih menjadi topik yang selalu diperdebatkan di banyak negara. Pengaruh dari adanya konservatisme dalam perundang-undangan masih mengabaikan hak-hak perempuan. Menurut survei Women’s Health and Life Experiences pada 2016, tercatat sebesar 51% besaran perempuan mengalami diskriminasi di lapangan kerja. Di Indonesia sendiri persentase keterlibatan perempuan di pasar tenaga kerja masih di bawah rata-rata pria sebesar 80%. Rendahnya partisipasi perempuan disebabkan oleh adanya pernikahan, memiliki anak, pendidikan yang rendah, dan perubahan struktur ekonomi di pedesaan yang ditandai dengan melemahnya sektor pertanian sebagai dampak migrasi dari desa ke kota.

    Banyak anggapan muncul apabila perempuan bekerja akan terjadi ketimpangan dalam sebuah keluarga. Perempuan yang bekerja dianggap tidak mampu membagi waktu antara keluarga dan karir. Selain ditinjau dari segi keluarga, beberapa pihak juga menyangsikan pekerjaan perempuan dengan berbagai alasan. Padahal banyak perempuan hebat dan tangguh yang dapat menyetarakan standar pekerjaan dengan laki-laki. Laki-laki dan perempuan pada dasarnya sama saja, sama-sama ingin membangun kehidupan yang lebih baik. Perempuan memiliki hak yang sama dan setara dengan laki-laki, tidak ada pengecualian dan tidak terdapat batasan.

    Sosok perempuan yang diidentitaskan sebagai penyanyang, pendidik, dan pengatur mampu menjadi andil besar dalam keberhasilan dan kemajuan dalam kehidupan keluarga maupun bernegara. Peran kebijakan dalam mencapai kesetaraan dan keadilan gender menjadi sangat penting. Kebijakan menjadi salah satu alat koreksi yang dapat digunakan oleh negara untuk mengurangi kesenjangan gender yang ada di berbagai aspek pembangunan.

     

    You’re the reason who make the world beautiful and strong, you’re women

    -Dewi Fatmasari Edy-

     

    Referensi :
    Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender (IKKG) dan Indikator Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (IKPUG): Kajian Awal. 2012. Direktorat Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak. BAPPENAS.

     

    International Women’s Day 2019
    Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A)
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana
    Universitas Gadjah Mada
    2019

    Goresan Untuk Kertas Putih

    Oleh Riska Fajrul Ummi | @riskafu

    Buku merupakan salah satu media pembelajaran yang tidak terlepas dari proses pengembangan pengetahuan seseorang sejak balita. Minat membaca buku merupakan hal yang dapat dibina sejak usia dini. Najwa Shihab selaku Duta Baca Perpustakaan Nasional Indonesia menyebutkan bahwa Indonesia menempati posisi 60 dari 61 negara dalam hal minat baca berdasarkan studi “Most Literate Nation in the World” dari Central Connecticut State University.

    Minat baca sejak usia dini dapat dibina mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Peran orang tua dalam mendorong serta membimbing anaknya untuk gemar membaca akan menjadi hal yang efektif dalam tumbuh kembang pengetahuan dan minat baca anak (Santoso, 2011). Membaca memiliki banyak manfaat dalam tumbuh kembang anak seperti membuka cakrawala, melatih konsentrasi, melatih kemampuan berfikir kritis dan logis, meningkatkan keterampilan komunikasi, hingga dapat mengembangkan imajinasi serta kreativitas anak.

    Buku anak-anak dalam berbagai kreasi dan inovasi baik dari segi isi ataupun pengemasannya telah banyak dikembangkam untuk meningkatkan minat baca anak-anak. Beberapa jenis kreasi buku anak antara lain dalam bentuk convertible book berupa buku yang bisa berubah bentuk, noisy book yang memiliki fitur mampu mengeluarkan suara-suara tertentu, dan pop-up book yang berisi berbagai gambar 3D yang muncul ketika halamannya dibuka.

    Berbicara tentang perkembangan buku anak-anak, tidak lepas pula dari seorang sastrawan bernama Hans Christian Andersen. Hans merupakan seorang penulis buku cerita anak anak yang terkenal seperti The Little Mermaid. Untuk menghargai dan mengapresiasi karya-karya Hans, International Bords Book on Books for Young People (IBBY) menentapkan hari kelahiran Hans pada tanggal 2 April sebagai hari peringatan buku anak Internasional. Pencetusan hari buku anak internasional diharapkan dapat membangkitkan euforia dan minat baca anak-anak di dunia. Terlepas dari itu, minat baca anak-anak harus terus didorong setiap harinya sehingga dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang berwawasan nusantara dan global.

     

    “Seorang anak ibarat kertas putih, maka goreskanlah wawasan global dan nusantara dalam dirinya sejak dini melalui membaca!”

    – Riska Fajrul Ummi-

     

    Referensi:
    Santoso, Hari. 2011. Membangun Minat Baca Anak Usia Dini melalui Penyediaan Buku Bergambar. Artikel Pustakawan Perpustakaan UM.

     

    Hari Buku Anak Internasional 2019-
    Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A)
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana
    Universitas Gadjah Mada
    2019

    Accessibility Toolbar